18 Juli 2011
Hari dimana laki-laki terbaik sepanjang hidupku, yaitu Bapakku ulangtahunyang ke 60. Aku menghadiahkan hadiah terindah sepanjang hidupnya, sekaligus kebahagiaan terbesar yang selama ini dia inginkan. Hari itu, malam itu, aku dilamar oleh seorang laki-laki dihadapan bapak dan mama. Laki-laki yang akan menjadi suamiku suatu saat nanti. Kebahagian aku rasakan dihati,juga dimata kedua orangtuaku. Semoga ini awal yang indah,buat keluarga kami.
23 Juli 2011
Bapak dan mama menemaniku belanja kebaya untuk pernikahanku. I think, it would be the last shopping with them, especially with my dad. Dia begitu sabar nungguin aku dan mama milih bahan kebaya. Mulai dari satu toko ke toko lain, mulai dari satu corak ke corak lain, warna ke warna yang lain. Akhirnya finish, kebaya bahan prancis, warna gold menjadi pilihanku.
28 Agustus 2011
Feeling so blue. Laki-lakiku pergi kerumah seseorang, yang dulu pernah menyukainya dan berharap ia akan menjadi suaminya. kenapa harus kesana sih? even for a good reason. Tapi sudahlah, semoga bukan pertanda buruk buat langkah kami.
itu sedikit catatanku mengenai proses menuju 22 Oktober 2011.
Ada banyak kisah dan kejadian yang mewarnai perjalanan menuju 22 Oktober 2011.
semua keluarga bahagia, soalnya emang semuanya nungguin, kapan ola menikah. Mama mulai sibuk memilih kebaya yang akan ia pakai, warna,bahan dan mo dipayet atau engga.
Gedung sudah di booking, lokasi gereja untuk pemberkatan sudah dipilih, menu catering sudah dipilih, jumlah undangan sudah dirinci, dan ia menulis nama tamu di sampul undangan satu per satu dengan teliti. Hebatnya, semua dilakukan oleh mamaku tercinta. She really really a great mom in the world. And I proud to be her daughter.
Bapak,meski tidak ikut heboh, tapi aku tahu dia merasakan bahagia yang luar biasa. Putri pertamanya, putri satu-satunya, boru panggoarannya akan segera menikah dengan laki-laki yang ia cintai. Restu bapak dan mama menjadi langkah awal buat kehidupanku kelak.
semua sudah heboh, sepupu-sepupu terbaikku sudah mulai memesan kebaya sesuai keinginan mereka. sampai model rambut mau seperti apapun sudah mereka rencanakan.
It will be a great day, full of happiness tentunya.. :)
Semua keperluan adat hampir rampung.. Namanya juga budaya batak, semua harus dilakukan dengan benar dan terstruktur. Beruntungnya, banyak yang ikut membantu dalam soal adat ini.
Tapi, selain itu, tak sedikit kendala yang aku lalui. Mungkin ini yang namanya cobaan dan ujian menuju jenjang pernikahan. Kalau kata laki-lakiku : itulah cobaan dan ujian, yang akan menguji seberapa besar kadar cinta kita. Hhhhmm... I tihink that's true.. Dan aku berusaha untuk menghadapi itu semua, dengan satu keyakinan kalau semuanya akan baik-baik saja.
Namun...
22 Oktober 2011 itu akan menjadi hari biasa sama seperti hari yang lain. Bahkan, sekarang aku bisa pastikan, bahwa 22 Oktober 2011 akan menjadi hari paling buruk dalam hidupku. Jika boleh memilih, aku ingin tanggal itu di skip, sehingga aku tak mengingat apapun.
Ya.. there will be no wedding ceremony, no wedding party in that day..
Semuanya selesai, bukan pemberkatannya yang selesai, dan bukan pestanya yang selesai, tapi hubunganku dengan laki-laki itu telah selesai.
Pilihan yang sulit, disaat aku harus memilih melanggar komitmen yang telah kami janjikan bersama. Tapi, itulah keputusanku. Mungkin egois, akan membuat malu keluarga besar. Semua bertanya dengan penuh emosional, semua kaget, semua heran dan tidak menyangka, sama kagetnya seperti saat pertama aku mengatakan bahwa aku memilihnya untuk menjadi suamiku.
...sebab rancanganKu bukanlah rancanganmu..
>> kalimat ini yang harus aku pegang. Disaat aku melakukan kesalahan (katanya kesalahan,karena aku melanggar komitmen kami), aku percaya bahwa itu adalah suara Tuhan. Jika hatiku baik-baik saja, jika hatiku bahagia, tentu semua akan berlanjut. Tapi dikala hatiku berontak, dikala hatiku menjerit, dikala hatiku mengatakan 'this is not what i want' dan dikala aku merasa bahwa aku bukanlah diriku seutuhnya lengkap dengan kelebihan dan kekuranganku, bisa aku pastikan bahwa ada yang salah dengan hubungan ini.
Menyatukan dua pribadi aku akui tidaklah gampang, apalagi menyatukan dua pribadi yang latar belakangnya bagai langit dan bumi seperti kami. Awalnya terlihat indah, dia bagai surgawi yang aku puja sebagai laki-laki yang punya kelebihan,ilmu dan kepribadian yang baik dibandingkan dengan laki-laki lain, sementara aku bagai duniawi yang berpijak pada realita kehidupan yang bengkok dan tidak sempurna.
Aaahhh... If I can turn back time..
tapi percuma, waktu tidak akan bisa diputar kembali. Aku sudah memilih, memilih untuk menyerah dan mundur. Memilih untuk pergi dan meninggalkannya. Mungkin,baginya aku yang salah. Tidak apa-apa, aku terima itu semua dengan ikhlas dan lapang dada. Biarkan waktu yang akan menjawab semuanya.
Aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan. Aku tidak akan mempertaruhkan masa depanku dengan melakukan pilihan yang salah, tidak akan!
Biarkan hanya Sang Pemilik Hidup yang mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Apa yang menjadi alasanku dan mengapa aku berani mengecewakan semua orang.
Buatmu,laki-laki yang sedang terluka dan kecewa karenaku..
Maafkan aku, ini keputusan tersulit didalam hidupku. Tapi aku harus dan sudah memilih, aku harap kamu mengerti. Akan ada pelangi lain sehabis hujan berikutnya. Mungkin bukan di hujan kali ini, kamu hanya perlu bersabar menantikan janjiNya digenapi.
Pesanku, belajarlah untuk mengerti apa yang telah terjadi dalam hubungan kita.. Semoga ada hikmah yang luar biasa berguna buatmu,juga buatku, dalam membina hubungan lain,suatu saat nanti.
Buat orangtuaku, yang harus terluka kembali karenaku,
Pa, ma.. Maafkan aku.. Aku harus merusak kebahagiaan kalian, disaat tawa kalian hampir sempurna di sudut bibir.. Tapi inilah kenyataan, aku harus memikirkan perjalanan panjang nanti ke depan.. Mungkin aku egois,memikirkan kesenanganku sendiri.. Maafkan aku, yang belum mampu memberikan kebahagiaan yang kalian impikan..
Buat adik-adikku, yang harus kecewa melihat kegagalanku,
Ini contoh buat kalian.. Jika aku pun harus memberikan contoh melalui kejadian yang tidak baik ini, tolong dimengerti.. Inilah faktanya, bahwa aku,kakak kalian, sedang bergumul dengan pilihan yang sulit.
Buat semuanya, semua orang yang merasa tersakiti dengan keputusanku,
Aku minta maaf.. Jika maaf itu tidak bisa kalian terima, aku sudah ikhlas untuk menerima penghinaan, cibiran dan omongan sejelek apapun itu..
Aku hanya berjalan,mengikuti kata hatiku,bukan keinginanku.. Dan aku percaya, Tuhan sedang membentuk aku untuk menerima suatu kebahagiaan abadi, yang suatu saat akan Ia berikan kepadaku, jika aku mampu menjalani pertandingan dan ujian ini hingga finish..
Ya, tidak akan ada Undangan untuk 22 Oktober 2011, tidak akan ada musik batak untuk 22 Oktober 2011, tidak akan ada ulos yang kuterima untuk 22 Oktober 2011.
Aku sedang mempersiapkan hatiku, untuk melewati 22 Oktober 2011 nanti.. Semoga aku kuat.
Dan..
ketika kamu memilih untuk mengakhiri ini, aku harap itu bukan reaksi sakit hatimu. Jujur, aku masih menyimpan cinta buatmu, cinta yang mungkin tidak akan pernah kamu terima lagi, karena sudah tertutup oleh kesalahan yang menurutmu aku lakukan. Tapi, cinta itu akan tetap ada, dihatiku. Bila suatu saat, bahagiaku datang dan itu bukan denganmu, kamu harus yakin, tidak pernah ada dendam, tidak pernah ada sakit hati dihatiku. Yang ada hanya cinta, di salah satu sudut ruang hatiku buatmu..
Terimakasih karena aku boleh kau ijinkan menjadi bagian terindahmu. Terimakasih buat waktu singkat, yang ternyata begitu memiliki banyak arti bagiku, dan mengajarkan padaku apa itu berkomitmen. Terimakasih, buat ajaran kehidupan darimu, terimakasih buat sayangmu meski caranya tidak pernah bisa aku mengerti (tapi mungkin, suatu saat aku akan mngerti), dan terimakasih buat 6 bulan yang ternyata mampu mengubah hidupku..
Ijinkan aku pergi, melanjutkan hidupku, mencari cinta sejatiku, yang mungkin ada diujung jalan sana..
Ketika terakhir sekali, aku boleh merebahkan kepalaku di punggungmu tanpa berani memelukmu, aku harap kamu bisa merasakan, ada sebentuk cinta yang sudah aku tinggalkan buatmu.. Dan aku menyadari, itulah moment terbaik dari 6 bulan perjalanan cinta kita..
I will never forget you, Pdt.HS.Mth
p/s : ini kisahku. aku tulis dengan perasaan yang tidak menentu, tapi aku tahu, aku harus menulisnya, agar suatu saat aku bisa meneruskannya kepada semua orang yang mungkin mengalami hal yang sama..
Percayalah, tidak perlu takut pada kegagalan, karena kegagalan hanya sebentuk ujian dari Sang Pemilik Hidup..