Entri Populer

Friday, 30 September 2011

Reaksi tubuh = kesedihan = Galau; analogi yang aneh!!

Hari ini, ada kegalauan yang luar biasa dihati dan pikiranku. Aku tidak mampu membahasakannya dengan lebih baik. Yang aku tahu, ada beberapa respon ditubuh yang saling bertolak belakang. Rasanya tidak ada hubungan yang singkron antara pikiran dan perasaanku saat ini..

Berusaha untuk menenangkan diri, menetralisir semuanya, berkali-kali menarik nafas dalam-dalam sambil bergumam dalam hati 'semua baik-baik saja la..'. Tapi itu pun ternyata tidak cukup. Sepertinya isi otak ini banyak sekali, sampai membuat mata panas, leher sakit, badan serasa mau patah, perut mual, asam lambung naik, kaki gemetar dan kepala pusing, yang semuanya itu datang dan pergi tanpa permisi..

Dalam hati aku bertanya, sampai kapan perasaan ini menetap? Haruskah aku berkutat dengan perasaan seperti ini? Masih hitungan hari, mungkin memang harus begini dulu. 

Satu kalimat yang sangat sulit aku hapus dari pikiranku saat ini, 'jika kau sudah tidak nyaman, boleh kau pikir lagi dengan matang, perlu kau ketahui, diluar sana masih banyak yang merasa nyaman bila dekat denganku'.  Haruskah aku mendengar kalimat itu? Disaat seorang wanita sedang bersedih, cukup peluk, tenangkan dan yakinkan dia bahwa semua akan baik-baik saja. Bukan dengan membela diri dan berkata hal yang menyakitkan.
Tapi itulah dirimu, dengan segala kesempurnaan yang kau miliki, ternyata membuatku seakan tidak berarti apa-apa saat aku berada disampingmu..
Kenapa disaat aku galau, kau malah meninggalkanku? Kenapa disaat aku ragu, kau tidak meyakinkanku? kenapa disaat aku menangis,kau tidak memelukku? Kenapa?

Kenapa, adalah sebuah kata yang paling sering melintas di pikiranku sekarang. Entah kapan aku akan mendapat jawabannya. Aku rasa, aku tidak akan pernah menemukan jawabannya darimu.
Sekarang, semua sudah berakhir. Mungkin ini adalah jalan terbaik buat kita. 

Mungkin benar, tidak semua yang dilihat mata itu indah, tidak semua yang didengar telinga itu merdu.. harusnya aku menilai dengan hati.. 

Aaaahh... saat ini pun, aku masih ingin diam. Mungkin kamu akan lebih bahagia dengan 'berkoar-koar' di jejaring sosialmu.. Tapi tidak dengan aku. Bagiku, tidak perlu ada yang dipersalahkan darimu. Itulah engkau, hanya aku yang tidak 'mampu' menyeimbangkan diri denganmu.

Mungkin benar, dalam memilih pasangan hidup pun harus memilih yang seimbang.

Inginku saat ini cuma satu, pergi dari rutinitasku, menuju sudut dunia yang paling hening, menjerit dan bersuara sekeras yang aku mampu...

Semoga ada hari esok yang lebih baik.. 
Malam saja pasti berganti pagi, gelap saja bisa berganti terang, sedih pun pasti akan berganti bahagia.. 
Hanya menunggu..

No comments:

Post a Comment