Sepertinya udah lama ga nulis. Setiap pengen nulis, pasti bawaannya maleeeeess banget. Padahal saat ini, aku punya banyak waktu luang. Hampir 24 jam dalam sehari waktu itu luang bagiku. Hihihi... Maklum, bawaan ibu hamil. Hamil? Yaaap. Hamil. Keadaan yang sangat-sangat membuat aku senang luar biasa.
Hhhmm... Senang, bingung, campur aduk deh pokoknya. Bagiku, kehamilan pertama ini amat sangat berarti.
Well, berawal dari 9 November 2012. Saat itu adalah hari terakhirku bekerja sebagai Asst.HR Manager di PT. Mitra Adiperkasa -Medan. Hari itu amat sangat repot sekali. aku harus menyelesaikan pekerjaan yang masih banyak tertunda. Aku harus handover pekerjaan yang seabrek2 kepada new comer yang sangat masih sangat 'mentah'. Tapi, Puji Tuhan. Semuanya selesai. Pkl. 19.30 aku gotong2 barang pribadiku ke parkiran. Setelah semua barang masuk ke mobil, langsung bbm suami (saat itu kondisinya kami masih berjauhan. Dia di Jakarta, aku di Medan) untuk kasih tau kalau aku otw home. Dan malam itu, suamiku akan berangkat ke Medan flight terakhir. karena kami besoknya harus ke kampung (rumah mertua), lalu lusa harus ke rumah orangtuaku untuk sekalian pamitan, karena tgl 13 November 2012 flight pkl 6.00 wib akan terbang ke Jakarta (Tangerang tepatnya) untuk memulai kehidupan berumahtangga yang sesungguhnya. (Waaahh, aku masih ingat detail moment tersebut, hihihi).
Sepanjang perjalanan pulang, sembari menyetir mobil, aku merasa lelah yang amat sangat. Sampai2 merasa perutku sakit yang luar biasa. Aku pikir aku kelelahan bekerja seminggu terakhir ini, dan aku punya penyakit maag. Tapi sakit perut ini bukan sakit maag. Perasaan sakit yang mengganggu sekali, ga nyaman, dan membuat emosiku terganggu. Karena pada saat itu pun, aku harus berkendara di kota Medan yang pengguna jalannya terkenal dengan 'semau gue'nya. Angkot dan becak adalah musuhku dalam nyetir mobil.
Saat itu aku mikir, coba ada suamiku. (yang meskipun saat itu dia belum mahir menyetir, tapi seengganya dia bisa ada disampingku sambil ngajak aku ngobrol,hihihi. Eh, tapi sekarang dia udah mahir nyetiirnya, udah punya SIM A juga, jadi kalo pergi pake mobil, aku bisa duduk santai kaya di pantai angkat kaki disebelahnya sambil sesekali godain dia, hahaha.. *Piiiisss papaaaah.. v(^_^) ) *Kembali lagi ke topik* Sakit perutku menyiksa, sampai aku nyetir harus di sisi kiri jalan,pelan2. Kaki pun ikut pegel, pinggang juga bermasalah seketika. Langsung aku berfikir 'apa jangan2 aku mau menstruasi yah?'. Karena sampai saat itu, aku belum datang bulan juga di bulan November. Seharusnya awal bulan aku sudah kedatangan tamu itu. Intinya, aku sadar kalau aku telat datang bulan sudah sekitar 3-5 hari. Lalu aku berpikir, apa jangan2 aku hamil yah?
Akhirnya, daripada berpikir yang ga jelas, aku melihat sekeliling apakah ada apotik. Begitu melihat apotik di Simpang Limun, aku parkirkan mobilku dan aku turun beli testpack. saat itu ibu2 penjualnya langsung melirikku dengan pandangan aneh. Pikirku 'Ah, bodo amat lu. Gue udah nikah ini'. Hahahaha..
Singkat kata aku pulang. Sampai dirumah, mobil sudah terparkir dengan sempurna, aku masuk kamar dan mandi. Pas mandi, iseng2 aku gunakan testpack itu. Katanya sih lebih baik digunakan di pagi hari. Cuma aku penasaran dan akhirnya aku gunakan. Hasilnya? Ada 2 garis merah. Yang satu tebal, satu lagi samar2. Tapi kedua garis itu kelihatan jelas dengan kasat mata.
Aku terdiam, jantungku berdegup lebih kencang. Tanganku gemetaran waktu itu. Cepat2 aku selesaikan acara mandiku, langsung bergegas mencari hp. Awalnya ingin segera kasih tau suami yang saat itu udah di soetta. Tapi akhirnya aku urungkan. dalam hati aku berujar, 'biar surprise, lebih baik tunggu dia ada disini nanti malam'.
Saat suamiku sampai di Medan, setelah dia makan mie goreng medan kesukaannya, dia bersih2, lalu kami memutuskan tidur. Dia terlihat lelah. Kami berdoa, dia mulai terkantuk2 (ini hal biasa,hahaha). Tapi aku malah ga bisa tidur. Otakku berpikir, kasih tau ga yah?
Akhirnya aku putuskan kasih tau kalau tadi aku beli testpack dan udah ditest, hasilnya dua garis. Dia langsung duduk, nyalain lampu kamar, dan bertanya "mana de testpacknya?" hahahahaha. Saat aku tunjukkan, dia memutar2 kertas pembungkus testpack seolah-olah ingin memastikan apakah bener 2 garis itu artinya hamil.
Lalu dia tersenyum, menciumku, memelukku sambil berucap lirih "terimakasih Tuhan".
Malam itu, aku tertidur dipelukannya dengan bahagia. Dan aku rasa dengkuran dia pun dengkuran bahagia, hahaha.. Tuhan begitu baik, Dia memberikan apa yang kami butuhkan tepat pada waktuNya.
We're gonna be a parent. Hihihihihi...
*kaya buku cerita, bersambung dulu ah. Aku laper, baby dalam perutku sudah nendang2 pengen makan :) *