Entri Populer

Friday, 14 June 2013

Hamil #Part 2

Lanjut soal kehamilanku. :)

Singkatnya, aku dan suami sudah ke Tangerang, kerumah kami. Sehari sebelumnya, waktu di Medan, masih sempat cek ke dokter kandungan di RSIA Stella Maris, dengan dokter Gani. Dokter bilang positif, usia kandungan sekitar 7w. Sejauh ini cuma kelihatan kantung hamil dan titik sebagai wujud janin.

ini dia penampakannya :)

ini dia, sdkt tidak jelas..
Sesampainya di rumah kami (aku dan suamiku), beres2 rumah pun dimulai. Letih luar biasa, cape, lemas. Mungkin karena aku sedang hamil muda juga. Daaaann... ada hal yang mencemaskanku. Ada flek coklat di celana dalamku. Bingung, takut, tapi masih berusaha untuk tetap tenang. Begitu juga dengan suamiku.

Dua hari kemudian, flek itu muncul lagi, sedikit lebih banyak. Kejadiannya selalu saat aku habis kelelahan. Hari itu aku ingat, aku dan suami pergi ke acara keluarga di Tanjung Priok. Plgnya naik kereta api. Mungkin aku kelelahan. Rasa takut semakin menjadi. Jangan-jangan janinku kenapa2. Suami mulai cemas, mulai browsing di internet mengenai kemungkinan buruk dari flek tersebut. Hasilnya beragam. Ada yang bilang tidak apa-apa, ada yang bilang harus cek ke dokter, ada yang bilang kemungkinan keguguran.

Sedih memikirkannya. Akhirnya aku dan suami sepakat ke Spog di salah satu rumah sakit dekat kompleks rumah. Hasilnya tidak memuaskan. Dia buru-buru, tidak memberikan solusi apapun. Belum melakukan anamnesa, sudah nge judge kalau kantung rahimku tidak berkembang, dan aku harus dirawat inap seminggu. Whatttt?? Aku menolak. Karena secara fisik, aku merasa aku baik-baik saja. Meski saat itu aku pun kuatir setengah mati. Bagaimana mungkin dokter itu bilang kalau kantung rahimku tidak berkembang sementara diameternya bertambah sekitar 1 cm? So stupid!!

Karena tidak puas, aku dan suami memutuskan pindah ke dokter lain di rumah sakit yang lain. Hasilnya juga tidak memuaskanku. dokter itu cukup komunikatif sih, tapi penjelasannya absurd dan tidak menenangkan apalagi menyemangatiku. Singkatnya dokter tsb bilang kalau janinku terancam keguguran. Waktu aku tanya, apa penyebab flek itu, eh dia sama sekali ga bisa jawab. Bingung kan???

Lalu aku dan suami pindah ke dokter lain, masih di rumah sakit yang sama. Kali ini dokter tsb atas rekomendasi dari kakakku. Hhhmmm... lebih baik sedikitlah penjelasannya, cuma hatiku sama sekali tidak merasakan kenyamanan saat berbicara dengannya. Akhirnya kami pulang. Kesimpulan terakhir, aku harus bedrest dirumah. Ga boleh ngapa2in. Makan, tidur aja pokoknya. Kebayang bagaimana menderitanya kan??  Tapi mau ga mau aku harus turuti. Demi kandunganku. :)

Ini ada beberapa penampakan USG nya :)



Laluu... Suamiku mendapat rekomendasi dari teman kantornya, mengenai salah satu dokter kandungan yang cukup terkenal di daerah BSD. Namanya Dr. Wiku Andonotopo. (Naaahh,kalao recommended, disebut deh nama dokternya, hihihi). Praktek di Eka Hospital BSD.

Akhirnya kami kesana, dengan harus buat appointment terlebih dahulu by phone. Karena pasiennya banyak, dan dokter tsb sangat ontime dengan jadwal prakteknya. Kunjungan pertama dia langsung tanya2 semuanya, anamnesa lengkap. Malah minta hasil USG sebelumnya. Aku juga cerita mengenai keluhan flek yang aku alami. Hasilnya? Memuaskan.

Dia sih ga bilang aku sehat, kehamilanku baik, ato aku sakit, kehamilanku buruk, dll. Dia bilang kalau flek itu penyebabnya banyak. salah satu yang paling sering adalah sisa-sisa menstruasi terakhir yang tidak bersih. Nah untuk tau apakah itu sisa menstruasi atau tidak, biasanya selama trimester pertama kehamilan. Jika terjadi hanya sampai trimester pertama, berarti fleknya gpp. Tapi kalau berlanjut, berarti masalah. Dan aku juga harus melakukan serangkaian tes urine dan darah standar untuk wanita hamil, untuk melihat kemungkinan aku terserang virus TORCH atau tidak. Juga cek lengkap mengenai kadar gula, hepatitis, dll.

Aaaahhhhhh,, tenangnya hatiku. Semua baik-baik saja. Malah konsumsi obat pun tidak tiap hari. Hasil tes pun tidak ada masalah, hanya soal flek itu saja.

Trimester pertama, aku habiskan dengan bedrest. mengikuti saran dokter, mama, terutama suamiku. Suamiku yang saat itu sangat sabar mendengar semua keluh kesahku (sampai saat ini juga begitu sih, semga seterusnya).

Di trimester pertama, suamiku bener-bener diuji. Sebagai suami, dia dituntut untuk punya rasa sabar yang luar biasa. Bagaimana tidak? Aku yang mengalami all day long sickness. Mual, muntah ga pagi,siang, sore, bahkan tengah malam. Mau ga mau, membuat tidurnya terganggu. Permintaan ngidam yang ini itu (meski kata suamiku ga terlalu susah untuk dipenuhi sih..). Kondisi emosi yang tidak stabil, kadang bisa marah tiba-tiba, kadang nangis sendiri, dll. Tapi untungnya, suamiku mengerti keadaanku, sangat mengerti. (Kasih gorengan buat suamiku, sebagai salah satu cemilan favoritnya, hihihi).

Singkat cerita, aku lalui kehamilan pertamaku dengan banyak hal yang terjadi. Ini adalah benar-benar berkat dari Tuhan. Aku belajar untuk menikmati setiap proses yang boleh terjadi saat aku hamil begini dan mempercayakan tumbuh kembang bayi ini kedalam tangan Tuhan. Setiap proses yang Dia ijinkan aku lalui, sungguh luar biasa.

Boleh merasakan flek, boleh merasakan all day long sickness, boleh merasakan ngidam, emosi yang tidak stabil, perubahan bentuk tubuh perlahan rapi pasti, ketakutan-ketakutan kalau babynya kenapa2, sampai merasakan ditendang-tendang dari dalam perut. Sejujurnya, itu sungguh luar biasa, dan terimakasih Tuhan buat kesempatan berharga ini. :)

Ga berasa, kandunganku sudah masuk 36w. Itu artinya ga sampai sebulan lagi, aku harus siap dengan proses melahirkan. Ada rasa takut, cemas, tapi juga ga sabar, pengen segera ketemu sama jagoan kecilku.

Seperti apa wajahmu yah nak, kaya papa ato mama? Kalau liat pas USG sih, hidungnya hidung papamu, pesek. Bibirnya bibir mama, cemberut. hehehe

Aaahhh, tapi apapun itu, yang penting kamu lahir sehat, sempurna, dan dalam lindungan Tuhan. Sebentar lagi kita ketemu, baik-baik didalam perut mama yah, makan yang cukup dan sehat. Kalau kebanyakan makan, mama yang susah bergerak soalnya, hihihi...

Mama mau tampilin USG kamu yang lagi tutup muka ah.. :)




Oia, perlengkapan bayi juga udah mulai disiapin.Kadang-kadang kalau ga ada kerjaan, suka buka lemari tempat pakaian bayi disimpan. Diciumin bajunya, topinya, handuknya, dll. Rasanya ga sabar buat ketemu jagoanku.

Sabar yah nak, dalam waktuNya Tuhan, amin!