Entri Populer

Friday, 28 October 2011

Keb Mo - Hand it over

As my promise, I'll share one of a great song in this blog.. :)

If your problems, won't go away.. 
and you're worried both night and day..
hand it over, get on your knees and pray..
If you're sick, feeling low..
got no money, got nowhere to go..
hand it over, get on your knees and pray..

hand it over, hand it over..
Give it up, give it over..
hand it over, get on your knees and pray

Ain't no mountain you can't climb,
ain't no answer you can't find..
all you need is a hand to hold
it will heal your body, and feed your soul

If the road is dark, and you can't find your way..
just let the spirit light the way..
Hand it over, get on your knees and pray..

p/s : thankyou for giving me this song, when I feel lonely and down.. It means a lot for me.. :)


Wednesday, 19 October 2011

CaraMu mengingatkanku..

Tiga hari lagi menuju 22 Oktober ku. Perasaan masih tidak menentu, bahasa lainnya mungkin galau :D
sepertinya tidak siap menuju hari itu, hari dimana seharusnya menjadi hari paling bahagia seumur hidupku. Aaaahhh, masih pengen nangis sebenarnya.. Kenapa yah harus seperti ini..
Ingin marah, tapi ga tahu harus marah sama siapa.. Ingin nangis, tapi cuma sendiri, rasanya ga enak banget. Aku butuh pundak seseorang, yang bisa mengerti akan kebutuhanku saat ini.. Tapi, itupun ternyata tidak ada. Rasanya sesak, disaat orang yang kita inginkan menjadi tempat untuk berbagi, ternyata tidak ada disamping kita. Tapi ga apa-apa, yang penting dia, atau mereka selalu ada buatku, even just for reply my message or my bbm.. Thanks all, that's mean a lot for me...!

Ada hal unik, yang aku ingin bagi disini. Yang membuat aku akhirnya sedikit tersenyum, dan mengerti dengan PASTI, bahwa inilah cara Tuhan mengangkat aku dari keterpurukan.

Another story from another man..
Pertama, disaat aku merasa gelisah, stressfull, merasa 'down' dengan kegagalan dan kesedihanku, merasa bahwa akulah ornag yang paling dikasihani di dunia ini, Tuhan membuka mataku lebar-lebar.. 
Seorang kakak, bercerita mengenai kegagalan rumah tangganya. Betapa tersiksanya dia, disaat ia harus merelakan istri yang ia kasihi,memilih untuk bersama laki-laki lain disaat usia pernikahan masih terlalu dini. Tidak terbayang bagaimana luka yang ia alami,membayangkannya saja pun aku ga sanggup. Tapi dia bisa berbagi denganku, dan mengatakan : 'Ola, Tuhan sayang padamu. Lihat, Dia memberi petunjuk tepat sebelum pernikahanmu terjadi. apa jadinya jika pernikahan itu terjadi?' Wow, benar juga. How great is Our God. 

Kedua, sahabat kecilku, tiba-tiba menelepon dan bertanya kenapa pernikahan itu batal. Sampai pada satu titik, dimana dia mengatakan bahwa, selama ini dia punya alasan mengapa tidak berani mendekatiku dan selalu ingkar jika harus bertemu denganku. Alasannya hanya satu, karena dia sudah menikah, beda agama, hanya seumur jagung dan dia sudah pisah. Well, shocking me honestly.. :(  Mungkin dia bukan yang aku harapkan, pure sahabat bagiku, tapi pasti aku kaget mendengar berita itu. Anak laki-laki satu-satunya, kebanggaan keluarga, berani berfikir singkat,menikah diam-diam,bercerai dan mengatakan kepada orangtuanya mengenai 'aib' itu. (Bagiku itu bukan aib, itu adalah pilihan). Kebayang, bagaimana hancurnya perasaannya, disaat wanita itu mengingkari janji, dan harus berujung di perceraian.

See, itu cara Tuhan mengingatkan aku, bahwa aku masih baik-baik saja. Gagal menikah, bukan akhir dari segalanya. Aku melihat, diluar sana, masih banyak kejadian dan masalah yang lebih luar biasa menyakitkannya jika dibandingkan dengan masalahku. 

Dua kisah diatas adalah real, sesuai pengakuan dua orang sahabatku. Betapa hebatnya mereka, masih bisa berdiri tegak, menantang dunia ini disaat mungkin perasaannya luluh lantak karena masalah yang mereka hadapi..

For both of you, thankyou buat kisahnya.. :) Mungkin, kalian adalah perpanjangan tangan Tuhan, yang sedang bekerja untuk menghapus dan menyembuhkan lukaku.. Semoga kalian kuat, semoga kalian tetap bisa berdiri tegak, menantang dunia di depan dan menemukan cinta sejati kalian diujung jalan. Trimakasih yah, kisah kalian menguatkanku.. 

Oia,salah seorang dari mereka, menyarankanku mendengarkan sebuah lagu blues, swear.. bagus sekali, mulai dari permainan gitasnya (truly fender,hehehe), suaranya sampai lirik lagunya yang memiliki makna yang luar biasa.. (aku share di blog berikutnya).

Dan hari ini, aku bisa tersenyum sambil menulis ini semua. Tidak boleh ada kegalauan lagi, tidak boleh ada sakit lagi dihati, tidak boleh ada tangis (ini yang sulit, ga janji yah...hehehe, tapi akan aku usahakan).

22 Oktoberku di depan mata.. Teman kantorku sudah wanti-wanti supaya di hari itu aku tidak sendiri dan take a time for holiday. Yap, aku akan bersama keluargaku, melewati 22 Oktober, dan semoga tidak ada airmata yang jatuh sia-sia di hari itu..

Doaku pada Tuhan :
Tolong, kuatkan hati kedua orangtuaku, berikan mereka kesehatan sampai aku bisa memberikan kebahagiaan yang nyata buat mereka. Dan berikan roh kasih sayang dihatiku, sehingga disaat aku melihat laki-laki lain, aku melihat Engkau nyata dalam dirinya. 


Saat ini, perasaanku boleh mati suri, tapi aku berharap itu hanya sesaat.. Karena bagaimanapun, aku sedang menanti laki-laki terbaik yang dipersiapkan Tuhan buatku. Entah siapa, entah dimana dia berada saat ini, yang pasti, biar Tuhan yang bekerja..

Hanya butuh iman, untuk menyikapi semua ini dengan baik.. Semoga aku bisa memenangkan pertandingan iman ini. Ya, semoga saja..

p/s : Makasih lagunya, makasih telponnya, makasih smsnya, makasih bbmnya.. Kalian semua benar-benar menguatkanku.. entah bagaimana jadinya, jika tidak ada kalian... :)

Sunday, 9 October 2011

Sepuluh hari setelah hari itu...

Aku masih 'jetlag' dengan kejadian itu.. Antara percaya dan tidak percaya, antara mimpi dan kenyataan. 
Sudah 10 hari sejak hari itu, tapi masih sulit untuk melupakan. Mungkin masih terlalu cepat juga untuk dilupakan. 
Kemarin, 8 Oktober 2011, harusnya hari dimana aku dan dia bertunangan (=martumpol). 

Tiap hari, kamu masih 'setia' sms aku. Sekedar bilang selamat pagi, atau mengatakan betapa hancurnya perasaanmu. Hal yang dulu,waktu kita masih sama-sama, sangat jarang kamu lakukan. See? Kemana kamu dulu..
"aku tak ingin melewati hari ini, melihat semua undangan itu hanya akan menjadi sampah" >> itu isi smsmu. Sepertinya itu tidak perlu kamu ungkapkan, karena aku terlebih dahulu mengalami itu. 1000 pcs undangan adat + 500 pcs undangan nasional. 500 pcs souvenir bertuliskan nama kita berdua. 2 kebaya, satu untuk wedding, satu untuk tunangan. 1 songket tenun Palembang + 1 sarung batik solo. 1 sepatu motif kebaya, dll. Mau dikemanain yah? 

Kemarin, 8 Oktober 2011, aku bangun tidur dengan perasaan yang tidak menentu. Untung ada mama disini. Dia sengaja datang hanya untuk menemaniku melewati hari itu. Bahagia punya orangtua sebaik mama+papaku. Rasanya aku ga ingin bangun, rasanya ingin tidur terus, sampai ketemu hari berikutnya. Tapi aku sadar, itu tidak akan mungkin. Dan aku pun memilih untuk berdamai dengan 8 Oktober 2011. Aku bangun, dan berharap semoga hari itu bisa happy, meski dalam hati terasa sakit. akibatnya, seperti hari-hari sebelumnya, reaksi fisik terhadap stress yang luar biasa.. sensorik motor pun tak berjalan beriringan. ada aja penyakit yang tiba-tiba muncul. tapi itulah resikonya.. Mau ga mau, harus aku jalani.

Dan hari ini, perasaanku masih tetap sama, tetap tidak menentu. Masih bingung, masih kecewa, dan parahnya, tidak percaya dengan laki-laki. Kata papa beberapa hari yang lalu, 'jangan gitu, ga semua laki-laki begitu kan?' Iyah sih, bener. tapi untuk saat ini, itulah yang aku rasakan. Aku tidak dapat membohonginya.
Even ada laki-laki lain saat ini yang sedang berusaha mendekatiku, bagiku tidak penting. Aku tidak punya keinginan untuk sekedar say hi, or ketemu.. Aku tidak membiarkannya menjemputku, mengajakku dinner atau apalah namanya.. 

Perasaan itu sudah mati. Semoga hanya mati suri.. 


Aaaaahhhhh.... Aku tidak suka dengan semua ini. Aku benci dan aku menolak diperlakukan seperti ini. Tapi, inilah hidup. Toh semua sudah terjadi, semua sudah lewat. Aku hanya perlu menyiapkan hati untuk menghadapi apa yang ada di depanku.
Semoga aku kuat, semoga aku mampu. 

Dan ketika aku sudah mengatakan tidak, tidak akan mungkin berubah menjadi iya. Tolong pahami itu..
Dan sepuluh hari sejak hari itu, hati dan perasaanku masih sakit.. Entah sampai kapan, aku harus begini..
Satu yang pasti dan selalu aku yakini, semua hal yang terjadi dihidupku, hal baik atau buruk, pasti ada alasannya..
Dia akan menyediakan berpuluh-puluh kali lebih baik, untuk mengobati kekecewaanku..
Hanya perlu menunggu.. Iman akan membuktikan..