Tiga hari lagi menuju 22 Oktober ku. Perasaan masih tidak menentu, bahasa lainnya mungkin galau :D
sepertinya tidak siap menuju hari itu, hari dimana seharusnya menjadi hari paling bahagia seumur hidupku. Aaaahhh, masih pengen nangis sebenarnya.. Kenapa yah harus seperti ini..
Ingin marah, tapi ga tahu harus marah sama siapa.. Ingin nangis, tapi cuma sendiri, rasanya ga enak banget. Aku butuh pundak seseorang, yang bisa mengerti akan kebutuhanku saat ini.. Tapi, itupun ternyata tidak ada. Rasanya sesak, disaat orang yang kita inginkan menjadi tempat untuk berbagi, ternyata tidak ada disamping kita. Tapi ga apa-apa, yang penting dia, atau mereka selalu ada buatku, even just for reply my message or my bbm.. Thanks all, that's mean a lot for me...!
Ada hal unik, yang aku ingin bagi disini. Yang membuat aku akhirnya sedikit tersenyum, dan mengerti dengan PASTI, bahwa inilah cara Tuhan mengangkat aku dari keterpurukan.
Another story from another man..
Pertama, disaat aku merasa gelisah, stressfull, merasa 'down' dengan kegagalan dan kesedihanku, merasa bahwa akulah ornag yang paling dikasihani di dunia ini, Tuhan membuka mataku lebar-lebar..
Seorang kakak, bercerita mengenai kegagalan rumah tangganya. Betapa tersiksanya dia, disaat ia harus merelakan istri yang ia kasihi,memilih untuk bersama laki-laki lain disaat usia pernikahan masih terlalu dini. Tidak terbayang bagaimana luka yang ia alami,membayangkannya saja pun aku ga sanggup. Tapi dia bisa berbagi denganku, dan mengatakan : 'Ola, Tuhan sayang padamu. Lihat, Dia memberi petunjuk tepat sebelum pernikahanmu terjadi. apa jadinya jika pernikahan itu terjadi?' Wow, benar juga. How great is Our God.
Kedua, sahabat kecilku, tiba-tiba menelepon dan bertanya kenapa pernikahan itu batal. Sampai pada satu titik, dimana dia mengatakan bahwa, selama ini dia punya alasan mengapa tidak berani mendekatiku dan selalu ingkar jika harus bertemu denganku. Alasannya hanya satu, karena dia sudah menikah, beda agama, hanya seumur jagung dan dia sudah pisah. Well, shocking me honestly.. :( Mungkin dia bukan yang aku harapkan, pure sahabat bagiku, tapi pasti aku kaget mendengar berita itu. Anak laki-laki satu-satunya, kebanggaan keluarga, berani berfikir singkat,menikah diam-diam,bercerai dan mengatakan kepada orangtuanya mengenai 'aib' itu. (Bagiku itu bukan aib, itu adalah pilihan). Kebayang, bagaimana hancurnya perasaannya, disaat wanita itu mengingkari janji, dan harus berujung di perceraian.
See, itu cara Tuhan mengingatkan aku, bahwa aku masih baik-baik saja. Gagal menikah, bukan akhir dari segalanya. Aku melihat, diluar sana, masih banyak kejadian dan masalah yang lebih luar biasa menyakitkannya jika dibandingkan dengan masalahku.
Dua kisah diatas adalah real, sesuai pengakuan dua orang sahabatku. Betapa hebatnya mereka, masih bisa berdiri tegak, menantang dunia ini disaat mungkin perasaannya luluh lantak karena masalah yang mereka hadapi..
For both of you, thankyou buat kisahnya.. :) Mungkin, kalian adalah perpanjangan tangan Tuhan, yang sedang bekerja untuk menghapus dan menyembuhkan lukaku.. Semoga kalian kuat, semoga kalian tetap bisa berdiri tegak, menantang dunia di depan dan menemukan cinta sejati kalian diujung jalan. Trimakasih yah, kisah kalian menguatkanku..
Oia,salah seorang dari mereka, menyarankanku mendengarkan sebuah lagu blues, swear.. bagus sekali, mulai dari permainan gitasnya (truly fender,hehehe), suaranya sampai lirik lagunya yang memiliki makna yang luar biasa.. (aku share di blog berikutnya).
Dan hari ini, aku bisa tersenyum sambil menulis ini semua. Tidak boleh ada kegalauan lagi, tidak boleh ada sakit lagi dihati, tidak boleh ada tangis (ini yang sulit, ga janji yah...hehehe, tapi akan aku usahakan).
22 Oktoberku di depan mata.. Teman kantorku sudah wanti-wanti supaya di hari itu aku tidak sendiri dan take a time for holiday. Yap, aku akan bersama keluargaku, melewati 22 Oktober, dan semoga tidak ada airmata yang jatuh sia-sia di hari itu..
Doaku pada Tuhan :
Tolong, kuatkan hati kedua orangtuaku, berikan mereka kesehatan sampai aku bisa memberikan kebahagiaan yang nyata buat mereka. Dan berikan roh kasih sayang dihatiku, sehingga disaat aku melihat laki-laki lain, aku melihat Engkau nyata dalam dirinya.
Saat ini, perasaanku boleh mati suri, tapi aku berharap itu hanya sesaat.. Karena bagaimanapun, aku sedang menanti laki-laki terbaik yang dipersiapkan Tuhan buatku. Entah siapa, entah dimana dia berada saat ini, yang pasti, biar Tuhan yang bekerja..
Hanya butuh iman, untuk menyikapi semua ini dengan baik.. Semoga aku bisa memenangkan pertandingan iman ini. Ya, semoga saja..
p/s : Makasih lagunya, makasih telponnya, makasih smsnya, makasih bbmnya.. Kalian semua benar-benar menguatkanku.. entah bagaimana jadinya, jika tidak ada kalian... :)