Entri Populer

Monday, 26 December 2011

Bersyukurlah...

Hari ini, sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik, pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali..
Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu, pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan..
Sebelum kamu mengeluh tidak punya apa-apa, pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta diluar sana..

Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk, pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk didalam hidupnya..
Sebelum kamu mengeluh tentang suami atau istrimu, pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup..


Hari ini, sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu, pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat..
Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu, pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya tidak punya anak..
Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu tidak mengerjakan tugasnya, pikirkan tentang orang-orang yang tinggal dijalanan..

Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir, pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan..
Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu, pikirkan tentang pengangguran, orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan sepertimu..

Sebelum kamu menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain, ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa..

Kita semua menjawab kepada Sang Pencipta..

Dan ketika kamu sedang bersedih dan hidupmu dalam kesusahan, tersenyum dan berterimakasihlah kepada Tuhan bahwa kamu masih hidup!

Life is a gift, Live it, Enjoy it, Celebrate it and fulfill it.. 

Cinta diciptakan tidak untuk disimpan atau disembunyikan.. 
Kamu tidak mencintai seseorang karena ia cantik atau tampan.. Mereka cantik atau tampan karena kamu telah mencintainya...

It's true you don't know what you've got untiil it's gone..
But it's also true, you don't know what you've been missing until it arrives..

Friday, 9 December 2011

Finally.. I feel so lonely..

Tidak ada yang salah dengan judul itu bukan?

Merasa kesepian dan sendiri itu wajar, sama wajarnya dengan merasakan 'rasa' yang lain.. Mungkin untuk sebagian orang, kalimat itu maknanya negatif, sedih atau yang sejenisnyalah.. Bener sih, tapi justru aku tersenyum waktu aku merasakan rasa itu.. 

Jika kemarin, aku berkutat dengan kesedihan, menganggap bahwa aku mampu sendiri, bertahan ditengah segala masalahku dan memilih untuk menutup rapat-rapat pintu hatiku, bisa dipastikan itu karena egoku dan karena kekecewaanku yang mendalam.
Saat itu, bagiku laki-laki hanya sumber masalah.. dan sudah sepantasnya dihindari..Ga ada untungnya mikirin laki-laki, apalagi berbaik hati dengan menemui, diajakin lunch,dinner, or apalah.. Haaahhh!! 

Tapi itu kemarin... 

Saat ini, jika aku boleh merasakan kesepian, aku tahu inilah proses perubahan itu.. Perubahan yang sangat aku nantikan. Tanpa dipaksa, tanpa diatur, tapi reaksi alami dari hatiku.. Dan aku benar-benar menikmatinya..

Jika saat ini, aku boleh merasa kesepian, berarti hatiku sudah pulih, siap menerima senyum yang baru, siap menerima rasa yang baru, siap menerima hati yang baru juga..

Seperti kataku, hanya cukup menunggu, dengan penuh keyakinan,, Karena pelangi itu pasti datang, mungkin tidak dihujan kali ini, tapi pasti dihujan yang akan datang... 

p/s : aku setia menanti,Tuhan.. :)


Tuesday, 22 November 2011

Menutup buku usang

Kemarin, aku memutuskan untuk membuka lembaran baru dalam kehidupanku, kehidupan yang kata orang adalah 'hidup yang sesungguhnya', ada berjuta asa, harap dan hal indah yang muncul di benakku. Segala rencana indah, tersusun rapi, tidak hanya di pikiran, tapi tentu juga diatas secarik kertas.

Ketika.. ternyata apa yang terjadi tidak sepenuhnya sesuai dengan keinginanku, PASTI ada sedih, ada tangis, ada airmata, yang tak perlu diatur, akan mengalir apa adanya, sejalan dengan pilunya hati.
Ketika aku, harus memutuskan hal berat dalam hidup ini, ada begitu banyak pro dan kontra baik yang gamblang di depan mata, atau sembunyi dibelakang tembok dunia ini.. 
Ketika.. ada banyak orang yang mencibir, 'berkata miring' akan keputusanku, aku pun tidak kuasa untuk marah. Hanya tersenyum, simpul, sambil menahan airmata agar tidak bereaksi dan berkata dalam hati: 'mereka tidak tahu apa yang aku rasakan, jadi biarlah setiap omongan itu hilang ditiup angin'.
Ketika, keputusan itu harus mengorbankan hati orang lain, ada sebongkah rasa bersalah di hati, bertahta demikian tingginya laksana gunung es. Tapi itulah hidup, ini lah fakta, suka atau tidak, terima atau tidak, keputusan itu sudah aku ambil.



Jika saat itu pun, 22 Oktober menjadi hari paling buruk dalam hidupku, aku akhirnya mengerti, bahwa Allahku bekerja sungguh sangat luar biasa dalam rencana pernikahan itu. Dia tahu, Dia mengerti, bahwa apa yang kurancangkan bukan rancangan terbaik, dan Dia berkuasa untuk menutup jalan itu.

Dan saat ini, hari ini, saat aku masih bisa bernafas, masih bisa menuliskan ini semua, aku tahu, aku masih punya harapan. aku tahu, aku masih punya sumber kekuatan yang sangat luar biasa menyayangiku, dengan caraNya yang sangat ajaib.

Hari ini, saat aku bisa menulis ini semua, kesedihanku sudah hilang, tangisku berganti senyum dan pesimisku berganti optimis. Aku tak mau bermimpi terlalu panjang, aku mau bangun, mengejar pelangi yang berikutnya setelah hujan itu selesai.
Dan bila saat ini, hari-hariku boleh dipenuhi sukacita, itu hanya karena kebaikanNya dan campur tanganNya. Mungkin aku tak pintar memuji dengan tulisan, tapi Dia tahu, jauh lebih tahu, apa yang ada di dalam hatiku.

Hari ini, aku memilih untuk menutup buku usangku, dan berjanji tidak akan membukanya kembali. Segala tulisan didalamnya, biar menjadi kenangan, pengalaman dan guru yang luar biasa bermaknanya dalam hidupku. Satu yang pasti, tidak akan pernah ada penyesalan dan dendam. Karena saat ini pun, aku sudah tertawa disaat aku mengingatnya. 

Jika orang butuh bertahun-tahun untuk memutuskan menutup buku usang kehidupannya, tidak denganku. Hidupku terlalu berharga untuk kusia-siakan. Cukup beberapa saat, beberapa bulan. Dan ternyata ada imbalan yang luar biasa dari Tuhan buat semua ini.

Tidak sesulit yang aku bayangkan, hanya membutuhkan keberanian untuk bangkit, untuk menantang dunia dan untuk mengejar pelangiku..


Buku itu sudah ditutup, sudah dibuang bahkan sudah dibakar, hingga tak akan ada satupun orang yang mampu membacanya.. 

Buat seseorang yang berkata kepadaku : Melupakan dan ikhlas itu adalah saat kamu akan tertawa lucu saat harus membayangkannya.. ;)  -----> that's means a lot for me, thankyou!

Buat paribanku, yang berkata kepadaku : Go out flo, found the sound of nature, found your "Jingga", gw bangga lo bisa berani. ----> Thankyou!

Buat sepupuku terbaikku : Neng, ga semua wanita berani mengambil keputusan seperti apa yang kau lakukan, apapun itu, aku akan selalu bangga padamu. ----> Your statement is my strength until this day nongneng, Thankyou!
Buat sahabatku : meskipun banyak orang yang berkata miring tentangmu, tapi aku setuju banget dengan sikap tegasmu la.. ----> This is my life, my rules, and this is my decision, thankyou!


This is all what I wanna say. 

Menutup buku usang sudah aku lakukan, selanjutnya buku baru kehidupanku akan mulai aku catat, di buku yang benar-benar baru..

Semoga apapun yang akan aku tuliskan kelak, semuanya atas ijin dan restu Tuhan, dan semoga kebahagiaan itu segera nyata didepan mataku.

Come on La, just foud your "Jingga", kejar pelangi itu... ;)






Thursday, 10 November 2011

Diamku..

Rasanya ingin teriak, ingin memaki, ingin datang menemuimu dan marah semarah-marahnya.. Tapi, hanya satu pesan yang aku ingat, 'kalau bisa, kamu tidak usah bertemu dengan dia lagi.' Mungkin kalau ga ingat pesan itu, apapun bakal aku lakuin, untuk membuktikan padamu, bahwa tuduhanmu yang mengatakan aku bersalah itu adalah salah besar.
Diamku bukan berarti aku mengakui aku salah. Semua pesanmu baik online dan di inbox, tidak akan pernah aku gubris lagi. Silakan bersikap sesukamu, silakan marah sesukamu, silakan bereaksi seenak hatimu. Itu hakmu. Dan hakku, adalah untuk tidak merespon itu semua.
Hidupku terlalu berharga untuk kuhabiskan dengan memikirkan semua kenangan tentangmu. Tidak akan pernah lagi. Mungkin benar, semua tentangmu tidak akan pernah hilang dari ingatanku, tapi aku bisa pastikan, semua kisah tentangmu sudah aku simpan, tidak akan pernah aku buka kembali. 

Sikapmu tidak mencerminkan gelarmu. Sikapmu tidak mencerminkan 'kehebatan'mu. Sikapmu, tidak mencerminkan apapun. NOL besar. 
ternyata benar, jabatan,gelar tidak menjamin apapun. sama sekali tidak. Dan aku kecewa dengan kelakuanmu. 
Seberapa pantas, seorang seperti dirimu, mengungkapkan kemarahan di jejaring sosial? Apa tujuanmu?
Sekedar mengekspresikan kemarahankah? atau apa?
Atau kau sedang mencari sensasi dan dukungan? Dukungan dan simpati dari orang-orang yang mengagumi dan bangga akan dirimu?
Jika benar kau mengerti apa itu "Kasih" yang selalu kau kabarkan kepada semua orang, lalu apa yang sudah kau tuliskan itu, sehingga semua mata mengarah kepadamu?
Siapa yang hina? Siapa yang berdosa? Siapa yang penuh dengan aib?
Terkecuali Tuhan, kau tak pantas menghakimi siapapun.. 
Aku bukan dirimu. Aku manusia seutuhnya, yang penuh dengan kekurangan dan kelebihan. Dan aku bukan dirimu, yang sepertinya manusia setengah dewa atau malaikat. 
Dan aku, tidak akan pernah menuliskan apapun disitu, bukan karena aku takut, tapi hanya karena satu hal, karena aku,bukan dirimu..

Ketahuilah, tak kan pernah ada dendam, itu janjiku dari awal, dan itu pintaku pada Tuhan. Apapun yang terjadi, sudah digariskan olehNya. Setiap kesalahan, pasti bisa diampuni, setiap noda pasti akan tertutup oleh kebaikan dan keinginan untuk berubah kearah yang lebih baik dan setiap asa yang diiringi doa, pasti akan berbuah manis.

Terimakasih, karena akhirnya mengajarkanku satu hal, bahwa ternyata benar, Kau tak pantas buatku.. 

Reaksimu menunjukkan siapa dirimu yang sebenarnya.. :)

Sunday, 6 November 2011

This is what I feel..

Hari ini, hari-hariku masih sama seperti kemarin. Nothing special, as usual, like another sunday..
Minggu sore, aku habiskan dengan makan (this is my first and last for today), ngopi, dengerin musik dan tentunya anteng didepan laptop. Sesekali cek jejaring sosial, chatt dengan teman lama, melirik ke bb, siapa tau ada bbm penting yang hrs aku reply, balik ke laptop browsing berita or judul buku, dan tentu saja reply email kantor or ngerjain kerjaan administratif yang paling menyebalkan sejagat raya.
Apa aku bahagia menjalaninya? Ya, pasti.
Ada yang 'pesimis' dengan keberadaanku saat ini. Katanya aku terlalu berkutat dengan 'broken heart'ku. aku hanya tersenyum tipis membaca bbmnya. You are not know me so well.
mungkin benar, hati ini sedang sakit, rapuh, rusak atau apalah namanya. Ibarat pecahan kaca, berkeping-keping, menjadi serpihan yang sangat kecil. Dan saat ini, aku sedang berusaha sekuat tenaga dan semampuku untuk mengumpulkan serpihan itu, sedikit demi sedikit, berusaha menatanya lagi, mengumpulkan dan menyatukannya. Semuanya tentu butuh waktu, ga mungkin instan. Mungkin akan ada pertanyaan, sampai kapan? Jawabannya hanya satu, sampai hatiku mengatakan bahwa apa yang aku tata dan susun, sudah selesai, dan aku ready untuk membuka hati..

Jangan pernah memaksaku.. semakin dipaksa, maka aku akan semakin menjauh. Mungkin itu hanya sebentuk perhatianmu, sebentuk bantuan dan uluran tanganmu, sebagai seorang teman atau pria yang memang tulus sayang padaku. Tapi maaf, aku belum bisa. Semakin kamu 'keukeuh', maka aku akan semakin menjauh..
Versimu, hanya ingin membuatku tersenyum atau ber haha hihi.. Ok, thanks buat ide itu. Tapi sekali lagi, maaf, bukan itu yang aku butuhkan saat ini.
Saat ini, biarkan aku bermain dengan perasaanku sendiri. Aku tidak membutuhkan siapapun untuk membantuku. aku masih bisa berdiri tegak, menantang hari-hari di depanku. Dan itu sudah jauh lebih dari cukup.
Suatu saat, jika masa dimana aku lelah tiba, mungkin aku akan butuh tangan, atau pundak. Entah milik siapa. Mungkin milikmu, mungkin milik laki-laki lain. Tapi yang jelas, tidak untuk saat ini.

Saat ini inginku hanya satu, mengikuti kata hatiku.. Biar hatiku yang berkuasa, menuntunku kemana aku harus melangkah.. Menikmati hari-hariku dan mensyukuri semua yang ada dihadapanku.

This is me, the real me.. 'keras' yah? :)

there is nothing special in me.. Aku hanya manusia biasa, ciptaan Tuhan yang diciptakan dengan suatu maksud tertentu. Dan untuk itulah aku hidup saat ini..

p/s: Tetap jadi temanku yah.. :)

Friday, 28 October 2011

Keb Mo - Hand it over

As my promise, I'll share one of a great song in this blog.. :)

If your problems, won't go away.. 
and you're worried both night and day..
hand it over, get on your knees and pray..
If you're sick, feeling low..
got no money, got nowhere to go..
hand it over, get on your knees and pray..

hand it over, hand it over..
Give it up, give it over..
hand it over, get on your knees and pray

Ain't no mountain you can't climb,
ain't no answer you can't find..
all you need is a hand to hold
it will heal your body, and feed your soul

If the road is dark, and you can't find your way..
just let the spirit light the way..
Hand it over, get on your knees and pray..

p/s : thankyou for giving me this song, when I feel lonely and down.. It means a lot for me.. :)


Wednesday, 19 October 2011

CaraMu mengingatkanku..

Tiga hari lagi menuju 22 Oktober ku. Perasaan masih tidak menentu, bahasa lainnya mungkin galau :D
sepertinya tidak siap menuju hari itu, hari dimana seharusnya menjadi hari paling bahagia seumur hidupku. Aaaahhh, masih pengen nangis sebenarnya.. Kenapa yah harus seperti ini..
Ingin marah, tapi ga tahu harus marah sama siapa.. Ingin nangis, tapi cuma sendiri, rasanya ga enak banget. Aku butuh pundak seseorang, yang bisa mengerti akan kebutuhanku saat ini.. Tapi, itupun ternyata tidak ada. Rasanya sesak, disaat orang yang kita inginkan menjadi tempat untuk berbagi, ternyata tidak ada disamping kita. Tapi ga apa-apa, yang penting dia, atau mereka selalu ada buatku, even just for reply my message or my bbm.. Thanks all, that's mean a lot for me...!

Ada hal unik, yang aku ingin bagi disini. Yang membuat aku akhirnya sedikit tersenyum, dan mengerti dengan PASTI, bahwa inilah cara Tuhan mengangkat aku dari keterpurukan.

Another story from another man..
Pertama, disaat aku merasa gelisah, stressfull, merasa 'down' dengan kegagalan dan kesedihanku, merasa bahwa akulah ornag yang paling dikasihani di dunia ini, Tuhan membuka mataku lebar-lebar.. 
Seorang kakak, bercerita mengenai kegagalan rumah tangganya. Betapa tersiksanya dia, disaat ia harus merelakan istri yang ia kasihi,memilih untuk bersama laki-laki lain disaat usia pernikahan masih terlalu dini. Tidak terbayang bagaimana luka yang ia alami,membayangkannya saja pun aku ga sanggup. Tapi dia bisa berbagi denganku, dan mengatakan : 'Ola, Tuhan sayang padamu. Lihat, Dia memberi petunjuk tepat sebelum pernikahanmu terjadi. apa jadinya jika pernikahan itu terjadi?' Wow, benar juga. How great is Our God. 

Kedua, sahabat kecilku, tiba-tiba menelepon dan bertanya kenapa pernikahan itu batal. Sampai pada satu titik, dimana dia mengatakan bahwa, selama ini dia punya alasan mengapa tidak berani mendekatiku dan selalu ingkar jika harus bertemu denganku. Alasannya hanya satu, karena dia sudah menikah, beda agama, hanya seumur jagung dan dia sudah pisah. Well, shocking me honestly.. :(  Mungkin dia bukan yang aku harapkan, pure sahabat bagiku, tapi pasti aku kaget mendengar berita itu. Anak laki-laki satu-satunya, kebanggaan keluarga, berani berfikir singkat,menikah diam-diam,bercerai dan mengatakan kepada orangtuanya mengenai 'aib' itu. (Bagiku itu bukan aib, itu adalah pilihan). Kebayang, bagaimana hancurnya perasaannya, disaat wanita itu mengingkari janji, dan harus berujung di perceraian.

See, itu cara Tuhan mengingatkan aku, bahwa aku masih baik-baik saja. Gagal menikah, bukan akhir dari segalanya. Aku melihat, diluar sana, masih banyak kejadian dan masalah yang lebih luar biasa menyakitkannya jika dibandingkan dengan masalahku. 

Dua kisah diatas adalah real, sesuai pengakuan dua orang sahabatku. Betapa hebatnya mereka, masih bisa berdiri tegak, menantang dunia ini disaat mungkin perasaannya luluh lantak karena masalah yang mereka hadapi..

For both of you, thankyou buat kisahnya.. :) Mungkin, kalian adalah perpanjangan tangan Tuhan, yang sedang bekerja untuk menghapus dan menyembuhkan lukaku.. Semoga kalian kuat, semoga kalian tetap bisa berdiri tegak, menantang dunia di depan dan menemukan cinta sejati kalian diujung jalan. Trimakasih yah, kisah kalian menguatkanku.. 

Oia,salah seorang dari mereka, menyarankanku mendengarkan sebuah lagu blues, swear.. bagus sekali, mulai dari permainan gitasnya (truly fender,hehehe), suaranya sampai lirik lagunya yang memiliki makna yang luar biasa.. (aku share di blog berikutnya).

Dan hari ini, aku bisa tersenyum sambil menulis ini semua. Tidak boleh ada kegalauan lagi, tidak boleh ada sakit lagi dihati, tidak boleh ada tangis (ini yang sulit, ga janji yah...hehehe, tapi akan aku usahakan).

22 Oktoberku di depan mata.. Teman kantorku sudah wanti-wanti supaya di hari itu aku tidak sendiri dan take a time for holiday. Yap, aku akan bersama keluargaku, melewati 22 Oktober, dan semoga tidak ada airmata yang jatuh sia-sia di hari itu..

Doaku pada Tuhan :
Tolong, kuatkan hati kedua orangtuaku, berikan mereka kesehatan sampai aku bisa memberikan kebahagiaan yang nyata buat mereka. Dan berikan roh kasih sayang dihatiku, sehingga disaat aku melihat laki-laki lain, aku melihat Engkau nyata dalam dirinya. 


Saat ini, perasaanku boleh mati suri, tapi aku berharap itu hanya sesaat.. Karena bagaimanapun, aku sedang menanti laki-laki terbaik yang dipersiapkan Tuhan buatku. Entah siapa, entah dimana dia berada saat ini, yang pasti, biar Tuhan yang bekerja..

Hanya butuh iman, untuk menyikapi semua ini dengan baik.. Semoga aku bisa memenangkan pertandingan iman ini. Ya, semoga saja..

p/s : Makasih lagunya, makasih telponnya, makasih smsnya, makasih bbmnya.. Kalian semua benar-benar menguatkanku.. entah bagaimana jadinya, jika tidak ada kalian... :)

Sunday, 9 October 2011

Sepuluh hari setelah hari itu...

Aku masih 'jetlag' dengan kejadian itu.. Antara percaya dan tidak percaya, antara mimpi dan kenyataan. 
Sudah 10 hari sejak hari itu, tapi masih sulit untuk melupakan. Mungkin masih terlalu cepat juga untuk dilupakan. 
Kemarin, 8 Oktober 2011, harusnya hari dimana aku dan dia bertunangan (=martumpol). 

Tiap hari, kamu masih 'setia' sms aku. Sekedar bilang selamat pagi, atau mengatakan betapa hancurnya perasaanmu. Hal yang dulu,waktu kita masih sama-sama, sangat jarang kamu lakukan. See? Kemana kamu dulu..
"aku tak ingin melewati hari ini, melihat semua undangan itu hanya akan menjadi sampah" >> itu isi smsmu. Sepertinya itu tidak perlu kamu ungkapkan, karena aku terlebih dahulu mengalami itu. 1000 pcs undangan adat + 500 pcs undangan nasional. 500 pcs souvenir bertuliskan nama kita berdua. 2 kebaya, satu untuk wedding, satu untuk tunangan. 1 songket tenun Palembang + 1 sarung batik solo. 1 sepatu motif kebaya, dll. Mau dikemanain yah? 

Kemarin, 8 Oktober 2011, aku bangun tidur dengan perasaan yang tidak menentu. Untung ada mama disini. Dia sengaja datang hanya untuk menemaniku melewati hari itu. Bahagia punya orangtua sebaik mama+papaku. Rasanya aku ga ingin bangun, rasanya ingin tidur terus, sampai ketemu hari berikutnya. Tapi aku sadar, itu tidak akan mungkin. Dan aku pun memilih untuk berdamai dengan 8 Oktober 2011. Aku bangun, dan berharap semoga hari itu bisa happy, meski dalam hati terasa sakit. akibatnya, seperti hari-hari sebelumnya, reaksi fisik terhadap stress yang luar biasa.. sensorik motor pun tak berjalan beriringan. ada aja penyakit yang tiba-tiba muncul. tapi itulah resikonya.. Mau ga mau, harus aku jalani.

Dan hari ini, perasaanku masih tetap sama, tetap tidak menentu. Masih bingung, masih kecewa, dan parahnya, tidak percaya dengan laki-laki. Kata papa beberapa hari yang lalu, 'jangan gitu, ga semua laki-laki begitu kan?' Iyah sih, bener. tapi untuk saat ini, itulah yang aku rasakan. Aku tidak dapat membohonginya.
Even ada laki-laki lain saat ini yang sedang berusaha mendekatiku, bagiku tidak penting. Aku tidak punya keinginan untuk sekedar say hi, or ketemu.. Aku tidak membiarkannya menjemputku, mengajakku dinner atau apalah namanya.. 

Perasaan itu sudah mati. Semoga hanya mati suri.. 


Aaaaahhhhh.... Aku tidak suka dengan semua ini. Aku benci dan aku menolak diperlakukan seperti ini. Tapi, inilah hidup. Toh semua sudah terjadi, semua sudah lewat. Aku hanya perlu menyiapkan hati untuk menghadapi apa yang ada di depanku.
Semoga aku kuat, semoga aku mampu. 

Dan ketika aku sudah mengatakan tidak, tidak akan mungkin berubah menjadi iya. Tolong pahami itu..
Dan sepuluh hari sejak hari itu, hati dan perasaanku masih sakit.. Entah sampai kapan, aku harus begini..
Satu yang pasti dan selalu aku yakini, semua hal yang terjadi dihidupku, hal baik atau buruk, pasti ada alasannya..
Dia akan menyediakan berpuluh-puluh kali lebih baik, untuk mengobati kekecewaanku..
Hanya perlu menunggu.. Iman akan membuktikan..

Friday, 30 September 2011

Reaksi tubuh = kesedihan = Galau; analogi yang aneh!!

Hari ini, ada kegalauan yang luar biasa dihati dan pikiranku. Aku tidak mampu membahasakannya dengan lebih baik. Yang aku tahu, ada beberapa respon ditubuh yang saling bertolak belakang. Rasanya tidak ada hubungan yang singkron antara pikiran dan perasaanku saat ini..

Berusaha untuk menenangkan diri, menetralisir semuanya, berkali-kali menarik nafas dalam-dalam sambil bergumam dalam hati 'semua baik-baik saja la..'. Tapi itu pun ternyata tidak cukup. Sepertinya isi otak ini banyak sekali, sampai membuat mata panas, leher sakit, badan serasa mau patah, perut mual, asam lambung naik, kaki gemetar dan kepala pusing, yang semuanya itu datang dan pergi tanpa permisi..

Dalam hati aku bertanya, sampai kapan perasaan ini menetap? Haruskah aku berkutat dengan perasaan seperti ini? Masih hitungan hari, mungkin memang harus begini dulu. 

Satu kalimat yang sangat sulit aku hapus dari pikiranku saat ini, 'jika kau sudah tidak nyaman, boleh kau pikir lagi dengan matang, perlu kau ketahui, diluar sana masih banyak yang merasa nyaman bila dekat denganku'.  Haruskah aku mendengar kalimat itu? Disaat seorang wanita sedang bersedih, cukup peluk, tenangkan dan yakinkan dia bahwa semua akan baik-baik saja. Bukan dengan membela diri dan berkata hal yang menyakitkan.
Tapi itulah dirimu, dengan segala kesempurnaan yang kau miliki, ternyata membuatku seakan tidak berarti apa-apa saat aku berada disampingmu..
Kenapa disaat aku galau, kau malah meninggalkanku? Kenapa disaat aku ragu, kau tidak meyakinkanku? kenapa disaat aku menangis,kau tidak memelukku? Kenapa?

Kenapa, adalah sebuah kata yang paling sering melintas di pikiranku sekarang. Entah kapan aku akan mendapat jawabannya. Aku rasa, aku tidak akan pernah menemukan jawabannya darimu.
Sekarang, semua sudah berakhir. Mungkin ini adalah jalan terbaik buat kita. 

Mungkin benar, tidak semua yang dilihat mata itu indah, tidak semua yang didengar telinga itu merdu.. harusnya aku menilai dengan hati.. 

Aaaahh... saat ini pun, aku masih ingin diam. Mungkin kamu akan lebih bahagia dengan 'berkoar-koar' di jejaring sosialmu.. Tapi tidak dengan aku. Bagiku, tidak perlu ada yang dipersalahkan darimu. Itulah engkau, hanya aku yang tidak 'mampu' menyeimbangkan diri denganmu.

Mungkin benar, dalam memilih pasangan hidup pun harus memilih yang seimbang.

Inginku saat ini cuma satu, pergi dari rutinitasku, menuju sudut dunia yang paling hening, menjerit dan bersuara sekeras yang aku mampu...

Semoga ada hari esok yang lebih baik.. 
Malam saja pasti berganti pagi, gelap saja bisa berganti terang, sedih pun pasti akan berganti bahagia.. 
Hanya menunggu..

Thursday, 29 September 2011

22 Oktober 2011

18 Juli 2011
Hari dimana laki-laki terbaik sepanjang hidupku, yaitu Bapakku ulangtahunyang ke 60. Aku menghadiahkan hadiah terindah sepanjang hidupnya, sekaligus kebahagiaan terbesar yang selama ini dia inginkan. Hari itu, malam itu, aku dilamar oleh seorang laki-laki dihadapan bapak dan mama. Laki-laki yang akan menjadi suamiku suatu saat nanti. Kebahagian aku rasakan dihati,juga dimata kedua orangtuaku. Semoga ini awal yang indah,buat keluarga kami.

23 Juli 2011
Bapak dan mama menemaniku belanja kebaya untuk pernikahanku. I think, it would be the last shopping with them, especially with my dad. Dia begitu sabar nungguin aku dan mama milih bahan kebaya. Mulai dari satu toko ke toko lain, mulai dari satu corak ke corak lain, warna ke warna yang lain. Akhirnya finish, kebaya bahan prancis, warna gold menjadi pilihanku.

28 Agustus 2011
Feeling so blue. Laki-lakiku pergi kerumah seseorang, yang dulu pernah menyukainya dan berharap ia akan menjadi suaminya. kenapa harus kesana sih? even for a good reason. Tapi sudahlah, semoga bukan pertanda buruk buat langkah kami.

itu sedikit catatanku mengenai proses menuju 22 Oktober 2011.
Ada banyak kisah dan kejadian yang mewarnai perjalanan menuju 22 Oktober 2011. 
semua keluarga bahagia, soalnya emang semuanya nungguin, kapan ola menikah. Mama mulai sibuk memilih kebaya yang akan ia pakai, warna,bahan dan mo dipayet atau engga.
Gedung sudah di booking, lokasi gereja untuk pemberkatan sudah dipilih, menu catering sudah dipilih, jumlah undangan sudah dirinci, dan ia menulis nama tamu di sampul undangan satu per satu dengan teliti. Hebatnya, semua dilakukan oleh mamaku tercinta. She really really a great mom in the world. And I proud to be her daughter. 
Bapak,meski tidak ikut heboh, tapi aku tahu dia merasakan bahagia yang luar biasa. Putri pertamanya, putri satu-satunya, boru panggoarannya akan segera menikah dengan laki-laki yang ia cintai. Restu bapak dan mama menjadi langkah awal buat kehidupanku kelak.
semua sudah heboh, sepupu-sepupu terbaikku sudah mulai memesan kebaya sesuai keinginan mereka. sampai model rambut mau seperti apapun sudah mereka rencanakan.
It will be a great day, full of happiness tentunya.. :)
Semua keperluan adat hampir rampung.. Namanya juga budaya batak, semua harus dilakukan dengan benar dan terstruktur. Beruntungnya, banyak yang ikut membantu dalam soal adat ini.

Tapi, selain itu, tak sedikit kendala yang aku lalui. Mungkin ini yang namanya cobaan dan ujian menuju jenjang pernikahan. Kalau kata laki-lakiku : itulah cobaan dan ujian, yang akan menguji seberapa besar kadar cinta kita. Hhhhmm... I tihink that's true.. Dan aku berusaha untuk menghadapi itu semua, dengan satu keyakinan kalau semuanya akan baik-baik saja.

Namun... 
22 Oktober 2011 itu akan menjadi hari biasa sama seperti hari yang lain. Bahkan, sekarang aku bisa pastikan, bahwa 22 Oktober 2011 akan menjadi hari paling buruk dalam hidupku. Jika boleh memilih, aku ingin tanggal itu di skip, sehingga aku tak mengingat apapun.

Ya.. there will be no wedding ceremony, no wedding party in that day.. 

Semuanya selesai, bukan pemberkatannya yang selesai, dan bukan pestanya yang selesai, tapi hubunganku dengan laki-laki itu telah selesai. 

Pilihan yang sulit, disaat aku harus memilih melanggar komitmen yang telah kami janjikan bersama. Tapi, itulah keputusanku. Mungkin egois, akan membuat malu keluarga besar. Semua bertanya dengan penuh emosional, semua kaget, semua heran dan tidak menyangka, sama kagetnya seperti saat pertama aku mengatakan bahwa aku memilihnya untuk menjadi suamiku.

...sebab rancanganKu bukanlah rancanganmu.. 
>> kalimat ini yang harus aku pegang. Disaat aku melakukan kesalahan (katanya kesalahan,karena aku melanggar komitmen kami), aku percaya bahwa itu adalah suara Tuhan. Jika hatiku baik-baik saja, jika hatiku bahagia, tentu semua akan berlanjut. Tapi dikala hatiku berontak, dikala hatiku menjerit, dikala hatiku mengatakan 'this is not what i want' dan dikala aku merasa bahwa aku bukanlah diriku seutuhnya lengkap dengan kelebihan dan kekuranganku, bisa aku pastikan bahwa ada yang salah dengan hubungan ini.

Menyatukan dua pribadi aku akui tidaklah gampang, apalagi menyatukan dua pribadi yang latar belakangnya bagai langit dan bumi seperti kami. Awalnya terlihat indah, dia bagai surgawi yang aku puja sebagai laki-laki yang punya kelebihan,ilmu dan kepribadian yang baik dibandingkan dengan laki-laki lain, sementara aku bagai duniawi yang berpijak pada realita kehidupan yang bengkok dan tidak sempurna. 

Aaahhh... If I can turn back time.. 
tapi percuma, waktu tidak akan bisa diputar kembali. Aku sudah memilih, memilih untuk menyerah dan mundur. Memilih untuk pergi dan meninggalkannya. Mungkin,baginya aku yang salah. Tidak apa-apa, aku terima itu semua dengan ikhlas dan lapang dada. Biarkan waktu yang akan menjawab semuanya. 
Aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan. Aku tidak akan mempertaruhkan masa depanku dengan melakukan pilihan yang salah, tidak akan!

Biarkan hanya Sang Pemilik Hidup yang mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Apa yang menjadi alasanku dan mengapa aku berani mengecewakan semua orang. 

Buatmu,laki-laki yang sedang terluka dan kecewa karenaku.. 
Maafkan aku, ini keputusan tersulit didalam hidupku. Tapi aku harus dan sudah memilih, aku harap kamu mengerti. Akan ada pelangi lain sehabis hujan berikutnya. Mungkin bukan di hujan kali ini, kamu hanya perlu bersabar menantikan janjiNya digenapi.

Pesanku, belajarlah untuk mengerti apa yang telah terjadi dalam hubungan kita.. Semoga ada hikmah yang luar biasa berguna buatmu,juga buatku, dalam membina hubungan lain,suatu saat nanti.

Buat orangtuaku, yang harus terluka kembali karenaku,
Pa, ma.. Maafkan aku.. Aku harus merusak kebahagiaan kalian, disaat tawa kalian hampir sempurna di sudut bibir.. Tapi inilah kenyataan, aku harus memikirkan perjalanan panjang nanti ke depan.. Mungkin aku egois,memikirkan kesenanganku sendiri.. Maafkan aku, yang belum mampu memberikan kebahagiaan yang kalian impikan..

Buat adik-adikku, yang harus kecewa melihat kegagalanku,
Ini contoh buat kalian.. Jika aku pun harus memberikan contoh melalui kejadian yang tidak baik ini, tolong dimengerti.. Inilah faktanya, bahwa aku,kakak kalian, sedang bergumul dengan pilihan yang sulit.

Buat semuanya, semua orang yang merasa tersakiti dengan keputusanku,
Aku minta maaf.. Jika maaf itu tidak bisa kalian terima, aku sudah ikhlas untuk menerima penghinaan, cibiran dan omongan sejelek apapun itu.. 

Aku hanya berjalan,mengikuti kata hatiku,bukan keinginanku.. Dan aku percaya, Tuhan sedang membentuk aku untuk menerima suatu kebahagiaan abadi, yang suatu saat akan Ia berikan kepadaku, jika aku mampu menjalani pertandingan dan ujian ini hingga finish..


Ya, tidak akan ada Undangan untuk 22 Oktober 2011, tidak akan ada musik batak untuk 22 Oktober 2011, tidak akan ada ulos yang kuterima untuk 22 Oktober 2011. 
Aku sedang mempersiapkan hatiku, untuk melewati 22 Oktober 2011 nanti.. Semoga aku kuat.

Dan..
ketika kamu memilih untuk mengakhiri ini, aku harap itu bukan reaksi sakit hatimu. Jujur, aku masih menyimpan cinta buatmu, cinta yang mungkin tidak akan pernah kamu terima lagi, karena sudah tertutup oleh kesalahan yang menurutmu aku lakukan. Tapi, cinta itu akan tetap ada, dihatiku. Bila suatu saat, bahagiaku datang dan itu bukan denganmu, kamu harus yakin, tidak pernah ada dendam, tidak pernah ada sakit hati dihatiku. Yang ada hanya cinta, di salah satu sudut ruang hatiku buatmu..

Terimakasih karena aku boleh kau ijinkan menjadi bagian terindahmu. Terimakasih buat waktu singkat, yang ternyata begitu memiliki banyak arti bagiku, dan mengajarkan padaku apa itu berkomitmen. Terimakasih, buat ajaran kehidupan darimu, terimakasih buat sayangmu meski caranya tidak pernah bisa aku mengerti (tapi mungkin, suatu saat aku akan mngerti), dan terimakasih buat 6 bulan yang ternyata mampu mengubah hidupku.. 

Ijinkan aku pergi, melanjutkan hidupku, mencari cinta sejatiku, yang mungkin ada diujung jalan sana.. 
Ketika terakhir sekali, aku boleh merebahkan kepalaku di punggungmu tanpa berani memelukmu, aku harap kamu bisa merasakan, ada sebentuk cinta yang sudah aku tinggalkan buatmu.. Dan aku menyadari, itulah moment terbaik dari 6 bulan perjalanan cinta kita..

I will never forget you, Pdt.HS.Mth


p/s : ini kisahku. aku tulis dengan perasaan yang tidak menentu, tapi aku tahu, aku harus menulisnya, agar suatu saat aku bisa meneruskannya kepada semua orang yang mungkin mengalami hal yang sama..


Percayalah, tidak perlu takut pada kegagalan, karena kegagalan hanya sebentuk ujian dari Sang Pemilik Hidup..

Sunday, 25 September 2011

Indah Pada WaktuNya

Lagu ini, adalah lagu favoritku, maknanya sangat dalam, mengajarkanku untuk menyerahkan segala pergumulan, kebimbangan dan beban hidup hanya kepadaNya. 


Ada waktu tuk berduka, ada waktu tuk bersuka
ada waktu tuk berdiam, ada waktu tuk berkata
Namun diatas segalanya, ku tahu Allahku bekerja
mendatangkan kebaikan, bagi yang mengasihiNya

Disaat yang kualami, tak seperti yang kuingini
disaat tiada jawaban, mengapa harus terjadi..
Namun diatas segalanya, ku tahu Allahku bekerja
mendatangkan kebaikan, bagi yang mengasihiNya

Mungkin tak kupahami, apa yang kini aku alami
Namun kutahu pasti, kasih Allahku tak kan berhenti
Kan ku serahkan semua, pergumulanku padaMu Yesus
Karena ku tahu pasti, semuanya kan jadi indah pada waktuNya...


 

aku!

Well, sebenarnya ini bukan blog pertama gw, namun berhubung yang lama lupa passwordnya apa (secara udah lama ga nulis), gw pikir, create a new one akan lebih mudah, ;)

Aku Flora, dari kecil dipanggil OLa. Temen kecil, ampe di kantor semua manggil dengan nama itu. Saat ini, aku bersyukur diberi umur sampai 28 tahun oleh Sang pemilik hidup.Anak paling besar dengan 3 adik laki-laki sebagai pengawal setiaku. Dan Puji Tuhan, masih punya orangtua lengkap sampai saat ini. Lagi-lagi, itu karena kebaikanNya.
Sebagai anak paling besar dan kakak bagi adik-adikku, aku tumbuh menjadi pribadi yang sedikit keras. Karakter itu menetap sampai saat ini. Minusnya, terkadang aku full of emotion, plusnya aku mampu menjadi pemimpin, setidaknya bagi diriku dan adik-adikku.
Jalan kehidupanku tidaklah selamanya mulus. Ada banyak kerikil, bahkan kadang batu besar yang menghadang di depanku. Tapi, itulah hidup. Hidup yang dianugerahkanNya buatku, dan aku bersyukur buat semua itu.
Saat ini aku bekerja di salah satu perusahaan retail besar di negara ini, as a Human Resources untuk area Sumatera. Aku menetap di Medan (well, setelah dengan begitu banyak pergumulan berat aku meninggalkan bandung setelah 10tahun menetap disana), bekerja disini. Kadang kalau weekend, aku pulang ke Pematangsiantar, kota kecil dimana aku dibesarkan. Sekedar melepas rindu dengan rumah, papa+mama, opung, makanan khas siantar, esp. mie goyang pajak horas (weeekkss,,kangen pengen pulang).

Itulah hidupku saat ini. Terlihat biasa saja? Tidak juga, selalu penuh warna, walau kadang aku tidak menyadarinya.
Oia, ini beberapa fakta mengenaiku:
  1. Pecinta warna ungu. Purple is my favorite color. Mau dibilang warna janda juga aku ga peduli. Bagiku ungu itu perlambang keanggunan, kalem tapi tegas dan berani. Bener ga yah? hehehe
  2. Bawel, cerewet, katanya sih mau menang sendiri.
  3. Orang yang baru kenal aku rata-rata bilang kalau aku sombong, angkuh dan galak. wkwkwkwkw
  4. Punya tatapan mata yang sinis (hhhmmm...iyah sih..)
  5. Doyan makan, ga suka ngemil (nah loh..), yang mengakibatkan lenganku gede sekali.. (Oh God, aku harus berpikir 5x untuk menuliskan ini, hahahaha..)
  6. Dalam bahasa prokemnya siantar, aku itu katanya jugul. Bahkan si babeh ajah bilang gitu.. sebenernya watak itu tuh nular dari dia juga sih,hihihi (peace ah pa..).
  7. Paling suka makan mie. all bout noodles deh pokonya. Mie pangsit,mie ayam,mie baso.. mo halal dan tidak halal juga doyan kok.. Oia, sekarang plus magnum almond,hehehe..
  8. Apa lagi yah, sepertinya itu dulu deh.. Ntar juga ketauan siapa ola, dari setiap tulisan yang aku buat.
Intinya, aku mencintai diriku, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, karena aku tahu, aku diciptakan bukan karena kebetulan, tapi oleh rancangan karyaNya yang sungguh luar biasa. 
Apabila aku bisa ada disini, sebagaimana aku adanya, aku yakini karena kemurahan dan kebaikanNya. Dan aku akan berjalan, selangkah demi selangkah, menuju setiap hal baik yang sedang menungguku di depan sana.. 
Tak perlu takut, tak perlu kuatir, karena setiap hal yang boleh aku nikmati, hal baik dan buruk, itu adalah karena kuasaNya. 

This is me, Flora Pristina Tenesia Sauhur Girsang.